Hari-Hari yang Kian Mendewasakan
Masih menjalani hari-hari mandiri. Tepatnya, belajar mandiri. Waktu yang berbeda dari masa lalu. Sungguh kenangan-kenangan itu masih bergelayut di mata. Walau terkadang setitik bayangan mulai kabur seiring berjalannya waktu. Mungkin hanya bisa dirindukan.
Huft.. Hembusan nafas panjang ini sedikit melegakan. Memberikan ruang-ruang kehampaan pada dada yang begitu sesak. Torehan kisah lama mulai terkuak kembali. Lembaran kisah baru begitu cepat terpenuhi. Satu hal, ada yang selalu mengganjal di ulu hati, mengapung di atas batok kepalaku.. Bagaimana kabarku di masa depan.?
Pertanyaan ku itu menciptakan ratusan bahkan ribuan tebakan. Dan terkadang membuat ku yakin , suatu saat nanti aku akan tersenyum lebar bersama langit biru, putih awan, dan beranda hijau. Namun sayangnya sebuah noda kecil tetap saja membuatku terpaksa tersenyum hambar, terkatung-katung tanpa tujuan. Ah, ya.. Aku ingat. Ini semua memang belum usai dan secepatnya harus kutuntaskan. Semoga kehati-hatian selalu menjaga ku agar tak terperosok pada jurang pilu. Karena aku akan melanjutkan pendakian gunung kehidupan, menyusuri pantai impian, menyebrangi arus kegagalan. Semoga pilihan ku benar....
Masih menjalani hari-hari mandiri. Tepatnya, belajar mandiri. Waktu yang berbeda dari masa lalu. Sungguh kenangan-kenangan itu masih bergelayut di mata. Walau terkadang setitik bayangan mulai kabur seiring berjalannya waktu. Mungkin hanya bisa dirindukan.
Huft.. Hembusan nafas panjang ini sedikit melegakan. Memberikan ruang-ruang kehampaan pada dada yang begitu sesak. Torehan kisah lama mulai terkuak kembali. Lembaran kisah baru begitu cepat terpenuhi. Satu hal, ada yang selalu mengganjal di ulu hati, mengapung di atas batok kepalaku.. Bagaimana kabarku di masa depan.?
Pertanyaan ku itu menciptakan ratusan bahkan ribuan tebakan. Dan terkadang membuat ku yakin , suatu saat nanti aku akan tersenyum lebar bersama langit biru, putih awan, dan beranda hijau. Namun sayangnya sebuah noda kecil tetap saja membuatku terpaksa tersenyum hambar, terkatung-katung tanpa tujuan. Ah, ya.. Aku ingat. Ini semua memang belum usai dan secepatnya harus kutuntaskan. Semoga kehati-hatian selalu menjaga ku agar tak terperosok pada jurang pilu. Karena aku akan melanjutkan pendakian gunung kehidupan, menyusuri pantai impian, menyebrangi arus kegagalan. Semoga pilihan ku benar....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar