Senin, 30 Juli 2012

Ramadhan Datang Lagi :)

Ramadhan bulan suci penuh berkah..
alhamdulillah masih bisa bertemu lagi :3

Cuma pengen nostalgia waktu dulu lebih banyak menikmati ramadhan di kota tetangga. Ane kangen hawa-hawa balapan khataman qur'an. Mesjid sebelah asrama yang jamaahnya selalu tinggal separo karena pada kabur begitu selesai rakaat delapan. Tersangka kebanyakan anak-anak SMA yang ngekos sekitar situ. Atau buka bersama bareng aksel angkatan 1 dan 2. Buka bersama anak-anak pecinta alam yang rutin diadain d panti tiap tahun. Naasnya tahun pertama ane mau ikut malah ketiban kecelakaan keserempet truk di jalan gede yang notabene memang daerah pantura. Jaman masih cupu-cupunya pertama kali bawa sepeda ke Pati malah keserempet truk waktu boncengan sama Junani. Untungnya taun kedua ane bisa ikut meski ane bukan anggota paresmapa lagi. Atau tragedi nasi belum mateng-mateng waktu buka puasa ternyata belum mencet tombol 'cook'. Lagi lagi waktu sahur juga lupa masak nasi hingga malem malem kelayapan cari warung buka.


Ane kangen momen momen itu. Mungkin tahun ini terakhir kalinya ane bisa puasa bareng keluarga di rumah setelah sekian lama lebih sering puasa di kota tetangga. Bahkan sebentar lagi ane akan cabut lagi dari kampung halamanku tercinta dan pergi merantau menimba ilmu di ibukota.. Dadaaaa

Sabtu, 28 Juli 2012

Perbuatan Baik yang Tidak Terlihat

Suatu saat Putri Angin bertanya pada ayahnya.  "Ayah, bisakah aku berteman dengan anak manusia?"
"Tentu saja bisa," jawab ayahnya.
"Tapi aku tak terlihat, Ayah. Anak manusia mungkin tak pernah berpikir bahwa aku ada," protesnya.
(Perbuatan Baik Yang Tidak Terlihat - Kumpulan Dongeng Pustaka Ola  edisi 46)


 Dongeng identik dengan hal-hal yang imajinatif, penuh dengan khayalan liar, yang menurut nalar tak mungkin terjadi pun bisa saja terjadi. Salah satu contohnya yaitu dongeng favorit ane waktu kecil diatas. Mana mungkin ada putri angin dan juga raja angin. Percaya saja.. Justru percaya hal yang childish seperti itu bisa menguatkan diri kita sendiri. Kenapa bisa?

Ane jawab nanti dulu. Ane mau sedikit cerita. Inget inget deh. Sewaktu kita kecil dulu, sebagian besar dari kita pasti suka kalo di dongengin. Kita paling antusias kalo ibu atau bapak guru punya cerita yang menarik. Atau mungkin waktu dibacain mama cerita sebelum tidur (sayang banget ane nggak perna ngalaminh untuk yang satu ini). Terkadang kita suka mengkhayal dan menciptakan  sebuah cerita sendiri ceplos sana ceplos sini tanpa mikir pake logika. Kita yang dulu polos mau aja diboongin dengan hal yang bisa membuat kita menurut, padahal hal tersebut sangat tidak masuk akal.

Dulu ane paling demen kalo guru bahasa arab SD ane masuk kelas, anak-anak sekelas pasti udah nyorakin guru yang bernama Pak Ari buat cerita yang nantinya bakal dibikin kuis. Selain itu  ane juga kegandrungan baca cerita yang ada di paket buku bahasa Indonesia, novel mini di perpus, sampe majalah ber-merk 'Bobo'. Efeknya di rumah, ane suka ngomong sama boneka. Boneka ane itu  udah ane perlakuin seolah-olah dia itu makhluk hidup yang bisa nyanggah cerita ane aja. Pernahkah ente ngalamin yang hal yang sama?  Wajar... Nggak usah punya pikiran kalo dulu kita itu manusia aneh yang nggak ndolor.

Karena saking seringnya dicekokin cerita khayalan. Kita jadi hidup diantara dua dunia. Dunia nyata serta dunia imajinasi. Justru itu kita bisa ambil sisi positifnya, dunia imajinasi yang bebas tak terbatas dapat memacu kita berkreasi bebas tanpa batas pula. Apalagi cerita anak-anak bahasanya sederhana  dan mengandung nilai moral dapat membuat kita jadi lebih peduli terhadap makhluk apapun tanpa pandang bulu. Kita jadi manusia yang peduli pada hal sekecil apapun.

Lalu mengapa bersifat kekanak-kanakan mampu menguatkan diri kita? Konteks kekanak-kanakan disini ialah dala hal berkreasi dan berimajinasi.  Dengan berfikir dengan cara pandang anak-anak, kita akan merasa tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Kita tak perlu terpancang pada suatu aturan. Anggap saja aturan yang ada adalah tipu muslihat kancil belaka.


 Begitulah  seharusnya kita hidup. Hidup seperti anak-anak yang ringan tanpa harus memikirkan batasan-batasan dan aturan-aturan dalam berpikir dan bersikap. Aturan-aturan hidup 'manusia yang menganggap dirinya dewasa' zaman sekarang justru memblokade jalur menuju lapangan kreativitas. Tidak boleh ini.. Tidak boleh itu.. Harus begini.. Harus begitu.. adalah kata-kata yang secara tidak sadar mampu menghipnotis kita mengandangkan pikiran kita yang aslinya liar.

Jadi jangan heran kalo manusia zaman sekarang cenderung error dan cepat stress. Mungkin kandang untuk pikiran mereka sudah terlalu sempit. Pikiran mereka cuma mentok di kandang 2x1 m. Lebih mudah menciptakan hidup bahagia jika kita mempunyai ruang yang cukup luas untuk berangan-angan. Jadi percayalah pada khayalan, mimpi, dan juga impian seliar apapun, karena kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi.


ketika membongkar rak-rak majalah Bobo

Kamis, 26 Juli 2012

The Answer of Confusing Choices

Day by day some people gave me advice. Kebanyakan dari mereka menyarankan ane mengambil Unpad saja dengan alasan negeri-lah, udah diakui-lah, favorit-lah, kualitas-lah. Tapi hati ane selalu memberontak, bahkan tidak memihak sama sekali pada unpad. Ane emang nggak cocoks sama lingkungan pergaulannya terutama di fikom unpad. Toh meskipun dia punya nama tapi aku tetap saja harus berjuang dari nol dan belum tentu mendapat apa yang ane cari. Tapi ane juga nggak berani mengambil keputusan sepihak dengan ego, sedang orang serumah bilang netral. Maka ane sendirilah yang harus mencari jawaban yang benar. Life is really really seems like a multiple choices . We don't know which one is the right answer till we try to answer it.


Baiklah, meskipun banyak yang mendukung ke unpad, masih ada kaum minoritas yang mendukung ane ke parmad saja dengan alasan yang lebih berkelas. 
"Tidak semua bisa mendapatkan beasiswa sekeren itu dek." - Hanita M.

"It seems seriously offer quality for you." - Riyan Angga P.

"Salam buat rektormu Anies Baswedan sayang" *ini apa deh* - N**** (minta disensor)

"Saya yakin kamu lebih bisa berkembang disana" - Mr. Budi Santosa

"Swasta negeri itu bukan jaminan apa-apa. Bukan mereka yang menentukan kesuksesanmu. Kamu udah dapet tiket emas, jangan sia-siakan!"

"Mungkin kamu hanya punya satu alasan milih di unpad, tapi ane yakin kamu punya lebih dari 100 alasan kalau kamu milih paramadina" - Irda A.

"Unpad punya nama, tapi paramadina punya akses!!" - Pak Makmur

"Swasta atau negeri bukan masalah, yang lebih penting kamu bisa berkomitmen dengan pilihanmu" - Bu Susilowati

"Lebih baik paramadina saja" - Bu Ngatinah

Thanks for everyone that still give me support, specially for My Super Brothers : Kak Edi dan Kak Suhar and also Kak Rika yang terlalu banyak bikin hasutan nyusul mereka. ehehehe =.=v

Finally I decide to choose Paramadina!
Coz First, that was my plan A. I just wanna prove that I have no plan B, it means I have to hardwork not to fail again and again! Second, I feels like just get comfortable place, welcoming people around (sejak jadi peserta pf sampai finish jadi maba). Then, Paramadina is 'Small but Giant' campus. Small place but Giant people inside. No discrimination, no classification degree, mutual respect (ga peduli dia satpam, cs, dosen, pegawai, mahasiswa semua udah kayak saudara sendiri). An amazing atmosphere ever!  Next, no need to depend with parent again. I'm happy got full fellowship, living cost, boarding home and job training on company donors. Finallly, I think I will desperate if I choose Unpad then I got nothing there someday, while I can find anything in Paramadina.

Is it enough? No, I have to prove my answer to find another answer! Wish me luck, buddies.. 

I promise I'll fighting with paramadina fellowship 2012 family ~~
@ridhantut  @lulu_zuhriyah @kartini_thinyTC @pinofficials @avinnaa @anita_restiana @ddekyaa_ @noorbagus @radivannaba @weningeggy @citafitria  and 26 others. :)

Come join with us next year!!


Sabtu, 07 Juli 2012

Alhamdulillah Ya Rabb...

Malam ini rasanya semua lilitan itu lepas!
Alhamdulillah akhirnya ane tembus pilihan pertama!
Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Padjajaran
~mumumuach
I'm coming dear..


Selasa, 03 Juli 2012

Inspiring (Local) Director



What A Brilliant Director (After God) !!

He is Mr. Joko Anwar
Director and Script Writer of 'Kala', 'Janji Joni', 'Pintu Terlarang', 'Modus Anomali'



"The art of observation"-Joko Anwar


Creative Indonesian youth that must be appriciated !


Voila ! Il est Aulia Rizsa Wirizqi (Aulion)
Young director and editor of short film, video clip, and stop motion.


"Andai kita ice cream, meleleh pun bisa dibekuin lagi"-Aulion.