Selasa, 09 Oktober 2012

Berkenalan dengan Komponen Komputer

 

Sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen. Diantaranya system unit, input device, output device, P2 jenis memory dan storage device. CPU (system unit) adalah bagian dari komputer yang bertugas untuk berhitung dan mengolah instruksi. Dapat juga disebut processor yang terletak di dalam CPU.Dia bertugas seperti kalkurator kecil yang cepat, memproses informasi yang dimasukkan, mengembangkan serta meneruskan informasi tersebut menjadi output.  Peripheral device merupakan perangkat tambahan yang bisa ditambahkan dan difungsikan di komputer. Bisa berupa input/ouput peripheral. Untuk memasukkan informasi ke dalam PC, kita membutuhkan input device.  Keyboard dan mouse adalah inpu device yang paling umum sering dipakai. Sistem komputer memiliki output device yang berbeda-beda. Masing-masing mengkonversi data dalam bentuk yang dapat dibaca. Ouput yang paling umum digunakan adalah monitor dan printer. Memori adalah bagian dari komputer yang sifatnya menyimpan informasi temporer. Informasi tersebut akan diproses. 2 jenis memory diantaranya RAM dan ROM. RAM digunakan untuk menyimpan data temporer. Berisi semua data baru yag dimasukkan dari pekerjaan terakhir yang disimpan. RAM berubah secara konstan, isinya akan hilang jika komputer dimatikan. Isi dalam ROM dijamin selama pembuatan dan bersifat permanen. Contohnya, ROM menyimpan data yang berisi instruksiyang dibutuhkan komputer untuk bekerja dengan baik begitu komputer dihidupkan. Hampir semua komputer memiliki hardisk. Pertama jika komputer selesai memproses informasi yang informasi itu harus disimpan permanen disuatu tempat. Hardisk adalah tempat penyimpanan (storage device) yang berlaku jangka panjang. Informasi yang disimpan dalam hardisk akan tetap tersimpan meskipun komputer dimatikan. Ada berbagai macam perangkat penyimpan yang bisa dilepas, diantaranya disket, zip disk, CD, DVD, removable cartridge, dan digital tape. 
(Ridha A.Rizki 112106001 - Tugas Praktikum PTI)

Kamis, 04 Oktober 2012

Public Speaking, Siapa Takut?!

Public speaking merupakan seni menyampaikan suatu informasi secara efektif dan efisien di depan umum. Seni ini bisa mempengaruhi banyak orang karena seni public speaking memiliki tujuan yakni menghibur, membangkitkan perasaan, serta memprovokasi seseorang agar melakukan suatu tindakan.

Namun bagi sebagian orang seni ini menjadi sebuah momok yang mengerikan. Terutama bagi orang yang masih merasa kurang percaya diri dan terkesan kaku ketika melakukan seni berbicara di depan publik. Ketika mendapat giliran berbicara di hadapan banyak orang jantung berdebum sangat keras, bulu kuduk meremang, seluruh badan menjadi panas dingin, lidah kelu, dan tawa audiens seolah olah menjatuhkan mental. Gara-gara grogi, fokus menjadi buyar. Semua yang ada di kepala ter-delete begitu saja.Sehingga hasilnya kata-kata yang keluar dari mulut menjadi berantakan.

Lalu adakah cara menghindari kejadian konyol seperti itu saat ber-public speaking? Bagaimana cara menguasai diri sendiri dan audiens? Mari simak beberapa tips yang bisa kita praktekkan untuk meminimalisir rasa grogi ketika berbicara di hadapan orang dalam jumlah jamak.

Atur nafas saat hendak memulai berbicara. Hal ini dapat membantu mengkondisikan seluruh bagian tubuh kita untuk bersiap sekaligus meredakan degup jantung. Sebisa mungkin awali dengan senyuman dan edarkan pandangan  menyapu ruangan untuk beradaptasi dengan kondisi dalam waktu singkat. Kirimkan sugesti pada diri sendiri dengan menganggap audiens sebagai sahabat atau keluarga kita sendiri. Seakan-akan kita sedang melakukan sebuah obrolan dengan mereka. Mulailah berbicara dengan menyapa dan mengucapkan salam pada audiens. Kemudian perkenalkan diri kita dengan menyebut nama dan asal kita.

Ada beberapa teknik yang perlu kita perhatikan saat kita menyampaikan informasi di depan banyak orang yakni intonasi, aksentuasi, artikulasi, kecepatan, bahasa tubuh dan mata, serta penampilan.

Intonasi berkaitan dengan nada saat kita berbicara. Kita harus mengontrol nada suara kita agar lebih enak didengar, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Temukan nada yang pas seperti saat kita bercakap-cakap biasa dengan orang lain.

Aksentuasi adalah cara kita menyampaikan dengan menciptakan gaya bicara sendiri yang khas. Bagaimana meletakkan penekanan-penekanan pada kata tertentu agar lebih banyak perhatian audiens yang tertuju pada kita.

Artikulasi menjadi aspek penting juga karena menentukan bagaimana suara kita dapat didengar dengan jelas. Agar artikulasi kita terdengar baik, kita bisa berlatih mengucapkan huruf-huruf vocal dengan benar.

Kecepatan berbicara kita pun diperhatikan. Sebab kita sedang berbicara untuk orang lain, bukan untuk diri sendiri. Audiens juga perlu memahami apa yang kita katakan. Jadi kita harus menyesuaikan tempo agar audiens bisa menyerap informasi yang kita samapaikan.

Selain kita berbicara dengan mulut, kita pun harus melibatkan anggota tubuh termasuk mata. Ini yang kita sebut dengan komunikasi non-verbal. Gerakan-gerakan tangan dan badan kita bisa membantu perhatian audiens untuk memvisualisasikan apa yang kita ucapkan. Sedang bahasa mata lebih menunjukkan seberapa besar kesungguhan kita dalam menyampaikan sesuatu.

Yang terakhir yaitu penampilan kita bisa saja berpengaruh pada audiens. Bagaimana pakaian yang kita kenakan bisa menaruh judgement orang lain untuk diri kita. Baju yang terlalu mencolok juga dapat menganggu konsentrasi audiens. Cukup kenakan pakaian yang sederhana tetapi rapi.

Untuk menjadi public speaker yang baik memang tidak bisa dilakukan secara yang instan. Beberapa poin diatas hanya sekedar tips untuk membuka mata kita bahwa semua sebenarnya bisa berbicara di hadapan umum dengan baik, hanya saja kita harus membenarkan beberapa hal yang kurang tepat. Cobalah berlatih di depan kaca. Apalah artinya sebuah tips jika tidak dipraktikkan. (Ridha A.Rizki)

Untuk Tugas Praktikum PTI. 
Sumber referensi : Kiat Praktis Komunikasi, Terry Felber – Penerbit BIP


Kamis, 23 Agustus 2012

The Dreamers




sori jika macet2 disebabkan karna CVS ngambek


Ini dia hasil (sementara) stop motion scene cita-cita anak-anak peace. :3

Achdaria H. as <diplomatist>
Aditya I. D.C. as <doctor>
Agnes I. N. as <orthopedic surgeon>
Anisa L. as <KPK chairman>
Astari P. R. as <anesthesist>
Cita A. A. as <programmer>
Dewi N. H.as <proffesor of pharmacy>
Dinda S.as <entrepeneur>
Fajrul F. as <manager>
Gilang N. as <backpacker>
Hanisa R. F. as <designer>
Imelda P. B. as <rich woman>
Junani L. R. A. as <dentist>
Mahendra F. M.as <karaoke owner>
Mirza A. R.as <accountant>
Mutia F. R. as <dentist>
Rahma W. J. as <doctor>
Ridha A. R. as  <journalist>
Rizqy M. K. as <ustadz>
Wahdanna'im S. as <architect>
Yuniar R.as <teacher>

Jadi ini belum hasil final, alias cuma buat mainan. Berhubung CVS ane ngambek jadi tu film belum sempet ke-edit dan profesinya pun beberapa ada yang melenceng (yang protes monggo contact me) =_=V
Stop motion ini juga merupakan sebagian doa kami. Semoga kita dilancarkan menempuh hidup dan meraih impian masing-masing. Amiiin
Selamat menikmati..

Senin, 30 Juli 2012

Ramadhan Datang Lagi :)

Ramadhan bulan suci penuh berkah..
alhamdulillah masih bisa bertemu lagi :3

Cuma pengen nostalgia waktu dulu lebih banyak menikmati ramadhan di kota tetangga. Ane kangen hawa-hawa balapan khataman qur'an. Mesjid sebelah asrama yang jamaahnya selalu tinggal separo karena pada kabur begitu selesai rakaat delapan. Tersangka kebanyakan anak-anak SMA yang ngekos sekitar situ. Atau buka bersama bareng aksel angkatan 1 dan 2. Buka bersama anak-anak pecinta alam yang rutin diadain d panti tiap tahun. Naasnya tahun pertama ane mau ikut malah ketiban kecelakaan keserempet truk di jalan gede yang notabene memang daerah pantura. Jaman masih cupu-cupunya pertama kali bawa sepeda ke Pati malah keserempet truk waktu boncengan sama Junani. Untungnya taun kedua ane bisa ikut meski ane bukan anggota paresmapa lagi. Atau tragedi nasi belum mateng-mateng waktu buka puasa ternyata belum mencet tombol 'cook'. Lagi lagi waktu sahur juga lupa masak nasi hingga malem malem kelayapan cari warung buka.


Ane kangen momen momen itu. Mungkin tahun ini terakhir kalinya ane bisa puasa bareng keluarga di rumah setelah sekian lama lebih sering puasa di kota tetangga. Bahkan sebentar lagi ane akan cabut lagi dari kampung halamanku tercinta dan pergi merantau menimba ilmu di ibukota.. Dadaaaa

Sabtu, 28 Juli 2012

Perbuatan Baik yang Tidak Terlihat

Suatu saat Putri Angin bertanya pada ayahnya.  "Ayah, bisakah aku berteman dengan anak manusia?"
"Tentu saja bisa," jawab ayahnya.
"Tapi aku tak terlihat, Ayah. Anak manusia mungkin tak pernah berpikir bahwa aku ada," protesnya.
(Perbuatan Baik Yang Tidak Terlihat - Kumpulan Dongeng Pustaka Ola  edisi 46)


 Dongeng identik dengan hal-hal yang imajinatif, penuh dengan khayalan liar, yang menurut nalar tak mungkin terjadi pun bisa saja terjadi. Salah satu contohnya yaitu dongeng favorit ane waktu kecil diatas. Mana mungkin ada putri angin dan juga raja angin. Percaya saja.. Justru percaya hal yang childish seperti itu bisa menguatkan diri kita sendiri. Kenapa bisa?

Ane jawab nanti dulu. Ane mau sedikit cerita. Inget inget deh. Sewaktu kita kecil dulu, sebagian besar dari kita pasti suka kalo di dongengin. Kita paling antusias kalo ibu atau bapak guru punya cerita yang menarik. Atau mungkin waktu dibacain mama cerita sebelum tidur (sayang banget ane nggak perna ngalaminh untuk yang satu ini). Terkadang kita suka mengkhayal dan menciptakan  sebuah cerita sendiri ceplos sana ceplos sini tanpa mikir pake logika. Kita yang dulu polos mau aja diboongin dengan hal yang bisa membuat kita menurut, padahal hal tersebut sangat tidak masuk akal.

Dulu ane paling demen kalo guru bahasa arab SD ane masuk kelas, anak-anak sekelas pasti udah nyorakin guru yang bernama Pak Ari buat cerita yang nantinya bakal dibikin kuis. Selain itu  ane juga kegandrungan baca cerita yang ada di paket buku bahasa Indonesia, novel mini di perpus, sampe majalah ber-merk 'Bobo'. Efeknya di rumah, ane suka ngomong sama boneka. Boneka ane itu  udah ane perlakuin seolah-olah dia itu makhluk hidup yang bisa nyanggah cerita ane aja. Pernahkah ente ngalamin yang hal yang sama?  Wajar... Nggak usah punya pikiran kalo dulu kita itu manusia aneh yang nggak ndolor.

Karena saking seringnya dicekokin cerita khayalan. Kita jadi hidup diantara dua dunia. Dunia nyata serta dunia imajinasi. Justru itu kita bisa ambil sisi positifnya, dunia imajinasi yang bebas tak terbatas dapat memacu kita berkreasi bebas tanpa batas pula. Apalagi cerita anak-anak bahasanya sederhana  dan mengandung nilai moral dapat membuat kita jadi lebih peduli terhadap makhluk apapun tanpa pandang bulu. Kita jadi manusia yang peduli pada hal sekecil apapun.

Lalu mengapa bersifat kekanak-kanakan mampu menguatkan diri kita? Konteks kekanak-kanakan disini ialah dala hal berkreasi dan berimajinasi.  Dengan berfikir dengan cara pandang anak-anak, kita akan merasa tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Kita tak perlu terpancang pada suatu aturan. Anggap saja aturan yang ada adalah tipu muslihat kancil belaka.


 Begitulah  seharusnya kita hidup. Hidup seperti anak-anak yang ringan tanpa harus memikirkan batasan-batasan dan aturan-aturan dalam berpikir dan bersikap. Aturan-aturan hidup 'manusia yang menganggap dirinya dewasa' zaman sekarang justru memblokade jalur menuju lapangan kreativitas. Tidak boleh ini.. Tidak boleh itu.. Harus begini.. Harus begitu.. adalah kata-kata yang secara tidak sadar mampu menghipnotis kita mengandangkan pikiran kita yang aslinya liar.

Jadi jangan heran kalo manusia zaman sekarang cenderung error dan cepat stress. Mungkin kandang untuk pikiran mereka sudah terlalu sempit. Pikiran mereka cuma mentok di kandang 2x1 m. Lebih mudah menciptakan hidup bahagia jika kita mempunyai ruang yang cukup luas untuk berangan-angan. Jadi percayalah pada khayalan, mimpi, dan juga impian seliar apapun, karena kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi.


ketika membongkar rak-rak majalah Bobo